Motor Induksi

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua semoga segala aktivitas keseharian kita selalu di ridhoi oleh-Nya.
Serta tak lupa pula kita haturkan salawat dan salam kepada junjungan kita Baginda Rasulullah SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Yang dimana berkat perantara beliaulah sehingga kita dapat mengenal Agama Islam yang merupakan Rahmatan Lilalamin bagi semua umat tanpa terkecuali.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Kepada Bapak Imran Taufik ST,M,si. yang saya hormati saya mengucapkan banyak terimakasih karna telah memberikan tugas ini, bukan saja sebagai persyaratan penilaian tetapi juga sebagai pembelajaran bagi saya dalam berproses mengikuti mata kuliah Mesin Listrik. Maka dari itu saya sebagai Anak didik Bapak meminta sekiranya dapat memberikan masukan jikalau di dalam tulisan saya ini terdapat kekeliruan karna saya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Penulis

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi tiga phasa dan motor induksi satu phasa. Motor induksi tiga phasa dioperasikan pada sistem tigaphasa dan banyak digunakan didalam berbagai bidang industri, sedangkan motor induksi satu phasa dioperasikan pada sistem satu phasa yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi satu phasa mempunyai daya keluaran yang rendah.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron. Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar mengikuti medan putar stator.
Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, apabila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.
Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui defenisi dari Motor induksi
2. Mengetahui prinsip kerja dari motor induksi tersebut
BAB II MOTOR INDUKSI
Defenisi
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Prinsip Kerja Motor Induksi
Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi dan karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator. Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slotnya yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medan stator dan sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron.
Perputaran motor ditimbulkan karena adanya medan magnet (Flux) yang berputar, dihasilkan dalam kumparan statornya dan rotor mendapat arus yang terinduksi sebagai akibat adanya medan putar (Rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus Rotor tadi. Medan putar pada stator akan memotong konduktor-konduktor pada rotor sehingga terjadi arus. Arus ini menyebabkan adanya medan magnet pada rotor dan rotorpun akan turut berputar mengikuti medan putar stator.
Awalnya Stator dihubungkan dengan jala-jala listrik untuk membangkitkan medan putar stator dan induksi pada rotor, sehingga rotor berputar. Kemudian prime-mover yang terkoneksi dengan rotor dan diputar searah dengan putaran rotor, memberi tambahan torka sehingga rotor berputar melebihi kecepatan sinkron, sehingga slip bernilai negatif. Dan akhirnya energi listrik dikembalikan kepada jala-jala listrik
Karakteristik slip terhadap mode kerja ini diperlihatkan pada kurva berikut :
1. Model rangkaian ekivalen

- Dengan V1=tegangan suplai stator, R1= tahanan belitan stator, X1= reaktansi bocor stator, R2= tahanan konduktor rotor, X2= reaktansi bocor rotor, s = slip.
- Perhatikan bahwa model di atas sama dengan model rangkaian ekivalen transformator.
2. Menentukan rangkaian ekivalen
Pengukuran Beban nol
Pengukuran beban nol sama halnya dengan pengukuran Open-circuit pada transformator untuk mendapatkan harga Rc dan Xm.
Dari pengukuran diperoleh:
- Daya input = P0
- Tegangan Input = V1
- Arus input (eksitasi) = I0
Kemudian dari perhitungan akan diperoleh:


3. Pengukuran Hubung singkat
Pengukuran hubung singkat untuk mendapatkan nilai resistansi dan reaktansi bocor pada stator dan rotor. Hal ini dilakukan dengan cara menahan putaran rotor, Tegangan input stator diberikan cukup kecil saya untuk menghindari motor terbakar.
Dari pengukuran diperoleh:
- Daya input = Psc
- Tegangan hubung-singkat = Vsc
- Arus hubung-singkat = Isc
Kemudian dari perhitungan akan diperoleh:

4. Pembangkitan medan putar
Uraiannya sama dengan medan putar stator pada motor sinkron.
5. Pembangkitan Torka
Persamaan torka T = P/ω = 3 E2.I2.cos Ǿ
Dari rangkaian ekivalen diperoleh







Terlihat bahwa Torka adalah fungsi dari slip seperti terlihat dalam diagram berikut

Dari persamaan terlihat Torka maksimum dapat diperoleh saat slip = +/- R2/X2
Tmaksimum = +/- 3 V12/2ωX2
Dari kurva terlihat:
* Pada saat start, torka maksimum diperoleh dengan cara membuat R2=X2
* Besar R2 mempengaruhi besar slip ketika terjadi torka maksimum.








6. Jenis motor induksi 3 phasa






BAB III PENUTUP
Kesimpulan
ada beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas yaitu telah kita ketahui bahwa Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi dan karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (AC) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya
DAFTAR PUSTAKA
Comments
0 Comments

0 komentar:

Recent Comments

Biarlah Waktu Berjalan Karena tidak ada yang bisa menghentikannya.. Belajar Menjalani hidup adalah suatu perjuangan yang harus kita jalani